Subhanallah ..
Moderenisasi memberikan sebuah ruang bagi setiap manusia untuk bersilaturahmi. Jejaring sosial ada difatwaharamkan dan ada juga yang diblokir di tempat kerja. Apa alasannya? Laman jejaring sosial dinilai membawa mudarat bagi si pengguna.
Apa saja mudarat itu? Jika ulama mengharamkan, ini karena jejaring sosial dapat menimbulkan fitnah. Misalnya saja, banyak rumah tangga yang rusak lantaran intensitas komunikasi laki-laki sebagai suami, dengan perempuan lain yang diakui sebagai teman saat ditanya istrinya. Selain itu, masih banyak hal yang dinilai sebagai mudarat.
Bagaimana dengan di tempat kerja? Para pemimpin perusahaan menilai laman jejaring sosial telah membuat kulitas dan kuantitas kerja karyawannya berkurang. Ini akan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaannya. Apa boleh buat, pemimpin mengambil keputusan untuk memblokir laman ini demi kualitas perusahaan.
Di balik fenomena jejaring sosial yang sedang menguras perhatian manusia ini, ada poin positif yang dibawanya. Apakah itu? Sudah pasti menyambung tali silaturahmi.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. Dia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk sehingga setelah selesai menciptakan mereka, bangkitlah rahim (hubungan kekeluargaan) berkata: Ini adalah tempat bagi orang berlindung (kepada-Mu) dengan tidak memutuskan tali silaturahmi. Allah menjawab: Ya. Apakah kamu senang kalau Aku menyambung orang yang menyambungmu, dan memutuskan orang yang memutuskanmu? Ia berkata: Tentu saja. Allah berfirman: Itulah milikmu. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Bacalah ayat berikut ini kalau kalian mau:
[22] Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
[23] Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.(QS 47 Muhammad)
Nah, apakah Anda juga menggunakan salah satu dari sekian banyak laman jejaring sosial? Jika iya, bersyukurlah. Anda telah berupaya menyambungkan tali silaturahmi dari kerabat-kerabat jauh. Dari yang belum kenal, hingga bak saudara kandung alias merasa senasib sependeritaan.

Dalam memandang sebuah fenomena candu jejaring sosial, ada baiknya memang semua berawal dari diri kita. Kita yang bisa menentukan ini sebagai mudarat atau bukan. Namun kalau ternyata banyak tali silaturahmi yang terputus tersambung di laman jejaring sosial, syukurilah. Kita kembali menambah usia dengan menyambung tali silaturahmi ini.
4 komentar:
Setuju sama Phinkdoll, jangan salahkan jejaring sosialnya. Tergantung pengguna nya kali, kalo memang dipake dengan baik, Insya Allah akan bermanfaat
Setuju sama Phinkdoll dan cipu....
Menurut saya pribadi bahkan lebih banyak manfaatnya ketimbang mudarat nya jika digunakan dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya....
setujuuuuu.. manfaatnya banyak koq..
selain ketemu temen lama, kita juga jadi punya temen baru ^^
Tergantung dari seberapa besar maksud orang menggunakan jejaring sosial (halah bahasanya). Bila digunakan untuk menyambung tali silaturahmi atau menambah teman2 baru, bukankah itu bagus? Memang ada juga yang menyalahgunakannya, tapi bisa dipresentasikan berapa?
Semua kesimpulan kembali kepada kita semua.
Posting Komentar