Tampilkan postingan dengan label children. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label children. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Agustus 2017

Hari Pertama Abang Sekolah

Abang menginjak usia 4 tahun tepat di bulan Juli tahun 2017 ini. Saya sendiri tidak yakin apa dia sudah mengerti apa itu sekolah. Dua hari di sekolah, belum ada keinginan dia untuk unjuk diri. Saya agak ragu. Namun saya meyakini diri sendiri, bahwa Abang akan dapat memahami apa itu sekolah dan berteman.

Sabtu, 26 September 2009

Last Day of My Vacation


Akhirnya berakhir sudah liburan 8 hari itu. Alhamdulillah, libur lebaran kali ini gue benar-benar merasakan apa yang namanya perlakuan manusiawi dari sebuah perusahaan tempatku bekerja.

Tidak perlu cuti untuk mudik, ternyata rezeki itu masih menjadi milikku. Walau bukan berupa rupiah, tapi masa atau kesempatan rehat sejenak dari penatnya pekerjaan dapat dinikmati selama 8 hari.
Sayang, gue udah enggak punya lagi rupiah untuk sekadar mudik dan sungkem ke orangtua di Pontianak.

Lebaran kali ini hanya dirayakan di rumah kakak tertua. Ramai juga, secara empat keponakan yang lelaki semua ini tak pernah berhenti teriak dan tertawa.
Ada dua hari yang membuat saya baby sitting. Tapi ini betul-betul menguras tenaga, karena gue emosi banget. Gue dapat kesempatan mengasuh tiga keponakan laki-laki. Yang tua usia 7 tahun, tengah usia 4,5 tahun, dan bungsu usia 2,5 tahun.

Mungkin jika mengasuh bayi yang masih digendong-gendong menyenangkan. Tapi, mereka ini adalah anak-anak di masa usia pertumbuhan. Benar-benar menguras tenaga dan emosi deh. Apalagi saat menemukan mereka main korek api di dalam kamar. Jangan tanya! Gue teriak sejadi-jadinya karena takut kebakaran.


Oke, itulah yang namanya panik. Dalam benak gue terbayang beberapa peristiwa kebakaran yang biasanya gue liput. Jelas gue teriak melarang si abang. Tak hanya itu, akhirnya gue tak segan menyabet si sulung pakai sejadah yang gue temuin di kursi kamarnya. Hari itu, gue marah besar dan benar-benar ngoceh nasihatin si abang.
fuih!!!

Selama beberapa hari liburan, pelajaran yang bisa gue ambil adalah .....

"Pernikahan bukanlah prestasi, sudah siapkah menghadapi tahun-tahun berikutnya? Memang pernikahan itu indah di awalnya, lalu ada keputusan untuk hamil, dan kemudian kelahiran bayi. Lalu menjadi orangtua baru dan terhibur dengan tingkah polah bayi di tahun pertama. Namun ternyata, tantangannya lebih besar dan berat saat anak-anak mulai tumbuh di usia pre school dan primary school. Ada masalah dana dan juga lain-lain."

tak hanya itu
...

"Saat memikirkan apa menu makanan mereka. Bagaimana mengakali agar mereka mau makan saat aksi malas makannya kambuh. Jika mereka tak juga mau makan, asupan makanan apa yang harus kita suplai agar mereka tidak sakit. Ini sulit dan buat pusing, tapi buatlah jadi menyenangkan."

ada lagi
...

"Waktunya Toilet Training bagi mereka. Sebagai ortu, harus sabar membersihkan kotoran mereka, membersihkan muntah mereka saat mereka sakit. Tak ada kata jijik menghadapi itu semua dan jangan tergantung sama pembantu atau pengasuh."

Hehehe , ini dia hikmah yang ingin gue pelajari selama liburan. Karena, saat liburan di rumah, akhirnya gue pergi ke dapur juga. Soalnya, selama bekerja selama hampir empat tahun, gue tahunya cuma dapur redaksi. Hahaha, Seru!!!

Dan ... rasanya berat mengakhiri liburan ini. Rasanya gue menikmati juga berperan dan berlatih menjadi ibu. Akhirnya gue bisa berkata, "oh ini rasanya jadi ibu rumah tangga yang ditinggal suami bekerja. Capek juga ternyata. Apalagi kalau berperan juga menjadi wanita pekerja juga."


***

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More