Tiba-tiba Ring Tone khas Lagu Dayak Sarawak terdengar. Aku harap-harap cemas menanti siapakah yang mengirim pesan singkat ke saya.
Ternyata, cowok dayak Sarawak itu yang mengirim SMS ke saya. Sudah pasti kode negara +60 yang tertera di layar handphone mengingatkanku kepada sahabat-sahabat di negeri seberang.
Namanya Jabit. Dia orang dayak Sarawak. Pada intinya, dia tetap orang Borneo. We are Borneo Lovers!! Semenanjung? Hm, dialah punya pasal! Ajak kita orang berseteru tiap saat.
Awal perkenalan dengan Jabit saat saya bersama rombongan dari BKKBN Kalimantan Barat berwisata ke Sarawak, Malaysia. Kami sempat mampir ke Pusat Serenti Sarawak. Lokasinya tak jauh dari Biawak. Jika ditempuh jalan darat, Kota Biawak sangat dekat ke Sambas – my ancestor village.
Di antara officer di Pusat Serenti atau di sini kita biasa menyebut sebagai Pusat Rehabilitasi Narkoba, Jabit adalah petugas yang paling muda. Tak heran, dia menjadi target kita untuk saling bertukar email dan juga alamat friendster (pada zaman itu).
Sampai sekarang, saya masih keep in contact dengan Jabit. Dari hanya bertukar id YM, sampai akhirnya bertukar nomor handphone. Lumayan, kalau nanti iseng lagi berlibur ke sana, masih ada kawan yang bisa dihubungi.
Dulu saya sempat menyimpan nomor handphone sopir taksi di Kuching. Pasalnya, jika saya ke sana lagi, sudah ada bookingan taksi yang akan mengantar saya jalan-jalan.
Hmm, tahun depan kalau saya pulang kampung lagi, sepertinya mau jalan ke sana deh. Hilangkan penat. Ada yang mau ikut???
2 komentar:
ke kuching, malaysia? emoh ah :P
ta link blognya ya mbak :)
Ma ho .. siapa juga yg mo bawa lalaki macam ko, bah ... *halah*
Posting Komentar