Imlek 2563, Kembali ke Pontianak

Jl Gajahmada yang pamer paha. (Foto: GUE)

Nah, ini dia pemandangan kota Pontianak di malam Imlek. Rame? Pastinya. Apalagi kawasan Jalan Gajahmada yang terdapat beberapa yayasan milik warga Tionghoa.


Imlek ataupun pas Cap Go Meh, di jalanan ini pasti rame banget. Dulu ada festival Naga terpanjang yang sampai 500 meter.


Sewaktu masih di Jakarta, yang aku kangenin adalah malam imlek di Pontianak. Soalnya rame banget di sini. Kalau di Jakarta kan kita hanya berkumpul di pecinan kawasan kota dan klenteng Petak Sembilan.


Ngomong-ngomong Petak Sembilan, jadi inget waktu nemenin Insaf liputan. Itu dia pertama kali gue dateng ke Klenteng yang katanya seusia ama lahirnya Jakarta.

Insaf sewaktu berdoa di Petak Sembilan. (Foto: GUE)

Nah .. ini dia gambarnya di Petak Sembilan. Si Insaf sampai ditanya apakah pindah agama? Hahaha! Syukurlah itu wajah mendukung karena mirip sama orang-orang yang mau merayakan Imlek. Yang saya ingat gambar di samping ini sewaktu Imlek 2009 lalu.


Apa kabar Insaf hari ini ya? Hehehe, jadi kangen juga. Karena abis liputan sama dia berasa keliling Jakarta.


Kembali ke cerita Imlek di Pontianak. Berhubung jalanan macet, gue jadi enggak bisa cerita kondisi klenteng di sini ya. Gimana ya? Maunya sih jalan-jalan keliling kota, tapi daripada kena jebak macet di tengah jalan kan males. Biasanya kalau di sini yang rame di Tanjungpura dan Gang Waru, serta di deket Supermarket Harum Manis. Malam ini juga ramai di Taman Budaya karena ada Festival Imlek.


Selagi gue ngetik ini, kembang api dari taman budaya sedang berlangsung. Dari kemarin kepingin banget sih ke sana. Eh, tapi ngeliat macetnya malah bikin males. *iyyyuuuuh, ahlesyah*

Oke ... Gong Xi Fat Choi 2563 buat yang merayakannya. Semoga di tahun Naga air, rezeki kita semua mengalir seperti air. Kondisi Indonesia pun menjadi seadem air. Aamiin!

Posted in: curhat