Bengkayang, 1 Mei 2008
Di balik keindahan lautnya dan keindahan alam, ternyata ada satu kisah yang akhirnya kami bahas setelah tiba di Pontianak. Hmm ... kisah lolongan anjing di malam hari dan suara tawa menjelang tengah malam.
Gue gak tahu persis apa arti lolongan anjing tengah malam dan suara tawa dari kejauhan. Gue ingatnya, saat membaca sms dari Hamim pada pukul 11.50 PM, tiba-tiba ada suara ketawa yang sangat keras. Gue pikir anak-anak, si Lily atau Anti serta bang udin masih main kartu malam itu. Tapi, setelah saya tengok ke bawah mereka sudah tidur dan hanya dua lampu badai yang menyala, sementara petromaks dah kodrit alias 8.10 -
Balai-balai, gue menyebutnya demikian, terdiri dari satu loteng yang memang dipersiapkan untuk tidur. Lokasi pondokan yang persis tengah laut itu terbuat dari kayu belian dan beratap daun kelapa kering.
Malam itu memang gue *sumpah* - capek banget alias kekenyangan setelah seharian mandi di laut dan outbond. Ditambah, mmm yummi - ikan asam pedas dan sop iga sapi yang haduh ... asli, masih terasa di mulut gue sampai hari ini. Apalagi, menikmati kerang yang dicari sama jumadi dan andre serta bang Jaka. Secara, karena menunya ada daging sapi, Jumadi tak bisa menyantap itu.
Usai santap malam, gue nyanyi-nyanyi. Sambilan sesekali bercanda sama teman-teman lain. Abis itu, mulailah angin laut sepoi-sepoi mulai meniup mata sampai berat banget. Gue tertidur di antara Atel, Beben dan bang Budi. Waks! Bobok kok dikelilingin cowok-cowok? Hayyah .. kalo udah ngantuk lupa deh!
Tersadar pukul 21.00 WIB. Gue pindah ke atas, bareng sama istrinya andre dan pacarnya Muhammad. Andre aja udah bablas kecapekan di samping istirnya. Gue mojok setelah menyusun baju-baju dan piyama mandi untuk bantal. Dengan berselimutkan kain batik panjang, langsung tidur.
Gue ingat, seperti ada yang melintas di kepala. Bodo amat. Gue cuma ngelonggarin celana yang sesak gara-gara gue kekenyangan. Lalu terasa kalau di atas atap balai-balai ada yang jalan karena goyangnya kenceng banget. Bodo amat, masih ne ...
Baru deh, pukul 11.50 PM waktu di hape, gue terbangun. Ada sms dari Hamim Pou Gorontalo. Gue aneh aja, boboknya makin ke pinggir sementara yang tiga ngumpul. Weits, gue benerin posisi ke deket mereka biar anget - dikiiit .....
Saat mau pejam mata, duh ... anjing nangis apa ngapain tuh? Gara-gara ngantuk, balik badan merem - tapi ... kok ada suara tawa lagi dan kali ini agak kecil dan jauh. Jadi inget mitos kuntialanak, kalo suara deket dia jauh kalo suara jauh dia deket ... Allahu Akbar. Gue tidur aja ach!
Pagi-pagi usai olahraga dan memancing, barulah kami bercerita. Awalnya bang udin, "siapa yang dengar suara ketawa kenceng tadi malam? aku denger ada cewek ketawa?"
"Cowok ach, kenceng, Kalo cewek suaranya agak jauh," ujar Anti. Semuanya saling berpandangan sambil tersenyum. "Anjing melolong tadi malam trus kayak orang nangis," sambung gue sambil rapih-rapih baju di tas.
Dan, bergulirlah pengakuan masing-masing. Ceweknya Muhammad memang merasa diganggu sampai tidak bisa tidur. Dia bilang ke gue - kok enak banget tidurnya. Sementara istrinya bang Iwan terbangun gara-gara ada yang melangkah di samping dia. Awalnya dia pikir Atel, karena pake baju putih dan rambut pendek. Dia susah melihat jelas karena memang hanya diterangi dua lampu badai.
Pak Ukas pemilik pondokan bercerita, ada dua nelayan baru di pulau itu. Dia datang dengan membawa ilmu yang kini ditanam di situ. Penduduk awalnya terganggu, dan lama-lama terbiasa asal tidak melanggar pantangan saja. Kami diingatkan, bagi siapa saja yang sedang halangan, jangan mandi di laut dan jangan sampai membuang bekas tampon sembarangan. Bagi laki-laki, jangan kencing di batu kalau berjalan naik ke arah Kabung Timur.
Di pondokan Kabung Timur, ada sebuah makam yang bertuliskan tahun 1400-an. Itu adalah makam penghuni Kabung pertama yang berasal dari Brunei darussalam. Pulau Kabung menyimpan eksotisme yang luar biasa. Namun, sebuah pulau yang awalnya tak berpenghuni tetap menyimpan misteri.
Misteri tawa di tengah malam, orang yang melintas menyerupai teman kita dan lolongan anjing yang menambah suasana liburan menjadi lebih fantastis. Asal memegang teguh aturan dan tidak melanggar pantangan, liburan fantastis tak kan berubah jadi mistis.(*)
10 komentar:
ga mau kesanaaaaaa
bacanya aja dah ngeri
*ngumpet*
ih ngeri beuttt!! membacanya saja sudah membuat merinding, hiyyy... :scared:
scarry..,hiiiyy *ngumpet balik bantal*
keren .... jadi pingin kesana .....
masukan aja ni yach,,,,,,ntuk pertama kli k pulau sana,,,sebelum menyentuh tanah pulau itu,,,qta kasi salam jika mw naik k seteher,,trus cuci muka dengan air asin,,,,insya allah klw qta gk sombar tw apa,,,d jmin gk da yg godain dech,,,,
wah, terima kasih masukannya ^^
hehehehe, dunie2.....
saya rasa dipulau kabung biasa2 aja tuch,dulu waktu sy masih kecil tinggal disana nda ada yg menakutkan.cuman saya uda lama tinggalkan tuc pulau uda 17 tahun,ya nda taulah klau skrang mungkin banyak pengunjung yg takabur kali datang ksana.bahkan saudara sy sampai skrang msih tinggal disana,cuma saya bru skali balik ksana selama 17 tahun tinggalkan tu pulau.tpi msih aman dan tentram tu.salam buat paman ukas dan bibit ati
aku bekali kali kesinun ndk ade ape ape ye alhamdulillah juak, jak kitak banyak nak bekesah, ade mbirah kali ye
Konsep perencanaan pemanfaatan perairan pulau Lemukutan ..
https://www.youtube.com/watch?v=dCBLaz5otFw
Posting Komentar