Minggu, 13 September 2009

Ngabuburit di Kediaman Konsul Jenderal RI Kuching

Safari Ramadhan juga singgah ke negara tetangga Malaysia. Dalam satu hari, Gubernur Kalimantan Barat H Usman Ja’far menyempatkan bertemu dengan Ketua Menteri Pehin Sri Abdul Taib Mahmud. Sorenya, Gubernur ngabuburit bersama di kediaman Drs Rubayyah Thalib, Konsul Jenderal RI Kuching Sarawak.

Novi Muharrami, SARAWAK

Kegiatan padat telah terjadwal termasuk ramah tamah dan buka puasa di Rumah Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching Sarawak. Gubernur Kalimantan Barat H Usman Ja’far usai bertemu dengan Ketua Menteri Sarawak di kantor Wisma Bapa Malaysia, kembali menuju hotel HILTON untuk beristirahat sejenak menunggu hari menjelang sore, Kamis (5/10/2006).


Hotel Hilton Waterfront City, Sarawak (http://www.catscity.com.my)


Rombongan lainnya seperti para Kepala Dinas dan juga pegawai pemerintah provinsi, ikut beristirahat dan sebagian meluangkan waktu dengan berjalan-jalan di sekitar Water Front City yang tidak jauh dari lokasi penginapan.

Menikmati pemandangan dari lantai 9 Hotel sambil beristirahat dapat membantu memulihkan kondisi badan yang penat setelah dua hari marathon mengikuti safari ramadhan. Ba’da shalat ashr, kami pun mulai bersiap. Pukul 16.30 waktu Sarawak, kami sudah harus berkumpul di lobi hotel untuk bersama menuju kediaman Konsul Jenderal RI Kuching Drs Rubayyah Thalib.

Mobil konsulat jenderal telah datang menjemput. Kami pun beranjak dan menumpang. Bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja Munir HD, para pemburu berita meluncur ke kediaman. Banyak hal yang dipelajari, seperti kebersihan, ketertiban dan kebiasaan hidup rapih. Anak-anak pun santun terhadap pelancong sehingga tak heran para wisatawan betah untuk berada di negeri tetangga Kalbar tersebut.

Di depan mobil kami, mobil gubernur yang diikuti oleh mobil kepala dinas meluncur berbaris rapih. Bagaimanapun, dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung.

Sampai di kediaman, tuan rumah menyambut hangat kedatangan kami. Gubernur bersama Konsul Drs Rubayyah berbincang di ruang tengah yang disulap menjadi mushala. Perbincangan hangat mengalir, diantaranya adalah mengenai lalu lintas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan pemanfaatan wilayah perbatasan termasuk empat rencana pembukaan Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB) di wilayah Kalbar.

“Kami menyusun program pembinaan dan pelatihan TKI bila hendak ke Malaysia dan bagaimanapun akan mulai melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan trafiking seperti akan membuat perda anti trafiking,” ungkap gubernur Usman Ja’far.

Ungkapan itu disambut baik oleh Konsul Jenderal Drs Rubayyah Thalib. Ia mengungkapkan, saat ini konsulat sedang mengupayakan sistem biometrik untuk merekam data seluruh warga Indonesia yang berada di Sarawak Malaysia agar bila terjadi hal-hal dapat dilacak apakah orang tersebut WNI atau bukan.

“Selama ini permasalahan kita adalah pendatang-pendatang illegal sehingga dengan sistem ini akan mengatasi maupun mengurangi permasalahan TKI di Malaysia,” ujar Thalib di depan wartawan.

Perbincangan berlangsung hangat namun tidak lama. Sepuluh menit menjelang waktu buka puasa atau pukul 18.30 waktu Sarawak, gubernur beserta konsul keluar menuju teras tempat ngabuburit dilaksanakan. Makanan khas Indonesia tersaji, walaupun sebenarnya tak ada beda dengan masakan lokal Malaysia.

Meja bulat yang tersedia di tengah-tengah teras diperuntukkan khusus gubernur dan tuan rumah. Satu lagi untuk Ibu Maya Damayanti bersama tuan rumah berbincang hangat ditemani Ibu Niniek Kamaruzzaman, Kepala Dinas Perindag dan Ibu Agus Aman istri Kepala Dinas Kehutanan.
Perbincangan seputar buka puasa pun meluncur.

Gubernur juga tidak lupa mengomentari kami karena selalu bertanya jam berapa buka puasa bersama. “Beda dengan Indonesia, di sini masih beberapa menit lagi. Sabar ya,” pesannya dengan menyunggingkan senyuman khasnya.

Serentak kami tertawa. Beduk bertalu di radio lokal Kuching. Ustadz Sabran A Rasyid memimpin doa berbuka. Gubernur beserta konsul dan kepala dinas lainnya segera menyantap hidangan pembuka yang tersedia di meja.

Sedangkan kami berjalan menuju meja hidangan dan mengantre. Makanan yang disediakan kue sus dan kroket telur beserta sausnya. Ada juga buah langsat Kalbar dan Jeruk Sambas menemani hidangan es teler dan air jeruk dingin. Ada juga teh hangat yang disediakan untuk pelepas dahaga pertama.

Acara pun dilanjutkan dengan shalat maghrib berjama’ah dan makan malam. Lepas makan malam dilanjutkan kembali dengan shalat Isya dan tarawih yang diselingi dengan ceramah agama. Pukul 10.30 waktu Sarawak, Gubernur bersama konsul dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Munir HD, dan Asisten II Bidang Sosial dan Ekonomi Setda Kalbar Drs Soetaryo S, meluncur menuju Konsulat Jenderal RI Kuching di gedung HSBC Bank Sarawak Lantai 6. Rubayyah mengatakan, sementara Konsulat pindah ke gedung tersebut.

Di Konsulat, Gubernur melihat secara langsung bagaimana sistem Biometrik yang akan diberlakukan bagi WNI yang berada di Sarawak. Tiga puluh menit gubernur mendengarkan dan melihat langsung sistem biometrik tersebut.

Selanjutnya, rombongan kembali menuju hotel untuk beristirahat. Jumat pukul 11.00 waktu Sarawak, kami semua kembali menuju Pontianak melalui udara selama 25 menit. Sebagian rombongan memilih jalan darat untuk kembali ke Pontianak.(**)

2 komentar:

Wuiiiiiih, enaknya jadi tamu kehormatan.... dijamu sama Konsul lagi (envy mode: ON)

belum bisa pingin... tapi pingin pun belum bisa hehehehehe

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More