Pelajaran apa yang bisa kudapat dari sahabat yang kini menjadi saudara? Banyak hal. Sejak pertama kali menjadi reporter, Jumadi adalah partner yang membimbing bagaimana mendapatkan berita. Dengan kesederhanaan dan keterbatasannya, aku melihat dirinya berusaha bekerja dengan hati yang ikhlas.
Siapa sangka, kesederhanaannyalah yang membuat para narasumber begitu ramahnya. Cara melobinya serta bagaimana dia mengatur keuangannya. Kalau dibilang aku ngefans dengan sahabat sendiri, ya! Aku mengakuinya.
Aku lupa kapan ulang tahunnya. Yang kuingat kampung halamannya di Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara, sebuah kabupaten baru pecahan dari Kabupaten Ketapang. Sejak 2005 saya belajar banyak hal darinya. Ikhlas, itu dia. Mungkin tak ada yang tahu bagaimana dia memenej untuk tetap bekerja dan mengembangkan jaringan yang ada di sekitarnya.
Aku ingat, berapa adik yang harus dia bantu di Ketapang. Ibunya, dan keluarga lainnya. Namun perjuangannya tak pantang menyerah. Rezeki takkan lari jika memang itu miliknya.
Kini, Jum sudah menikah dan punya satu putri. Yang aku tak sangka, istrinya masih kerabat jauhku. Saat pernikahannya aku tak bisa datang, tapi keluarga besarku, kakek dan lainnya datang. Paling tidak, semua telah mewakiliku.
Well, iyah! Setelah tulisan ini aku ingat. Hadiah lebaran untuk mereka. Mmm, apa ya yang bagus?
0 komentar:
Posting Komentar