Kamis, 01 Maret 2007

Life is a Choice

Hidup itu pilihan, ya .. perjalanan hidup dihiasi dua sisi. Api Air, Tanah, Udara. Ada Kanan dan Kiri, Panjang dan Pendek, baik dan Buruk. Semua harus memilih. Bahkan di akhir kehidupan pun, kita juga akan memilih, Surga atau Neraka.
Bagaimana memilih keduanya? Memilih keduanya ditentukan sejak hari ini.

Saat mengisi Blog ini, gw lagi dengerin MP3 Dewa yang kangen. Hehe, ingat banget waktu masih menjalani Long Distance Relationship alias Cinta SLJJ. Lagu ini selalu menjadi pengiring setiap gw baca surat dari cowok gw. Kalaupun baca email, teuteup gw cari lagu Kangen Dewa ini untuk jadi backsoundnya suasana gw membaca email dari jauh.

Gile .. mengingat apa yang pernah gw jalanin dalam cinta SLJJ, hari ini aja gw = banget ama apa yang pernah gw jalanin sebelumnya. BOROS PULSA!!!!!! Auk ah .. gw aja baru sadar saat dia bilang udah jangan lama2 nanti pulsanya abis, boros bodoh! *sesaat jadi bodoh kan gak papa*

Gw sadar paling boros pulsa. Ada masalah aja sampe nelpon ke Solo, ke Depok, ke Ngawi, Ke Medan atawa Ke Riau. **Koq kayaknya gw anak Indonesia banget**
Eh satu lagi, nelpon ke Jogja juga, ama Jakarta kalii ya, masak gw lupa ama mpok Amel yang ada di Pasar Minggu.

Semua orang gw telponin bukan untuk gw ceritain apa yang gw alamin. Tapi gw tuh ingin banget refleksi gw ini dulu seperti apa. Novi yang mereka kenal. Gw pengen tahu banget seorang Novi saat gw jalanin hidup di Solo, keep in touch ama Devi di Ngawi sambilan belajar bagaimana menghadapi masalah saat didamprat istri orang gara2 selingkuh ama suaminya. **Dari pengalaman ini gw pun bisa menyelesaikan masalah yang sama yang pernah hampir mampir di hidup gw**

Dalam hidup yang harus memilih, aku pun telah memilih seseorang saat ini. Banyak yang tidak percaya. Aku sendiri tidak percaya dan pernah terlintas ingin escape dari kota ini karena merasa melakukan kesalahan. Tapi bagiku, TAK ADA MASALAH YANG TAK DAPAT DISELESAIKAN DAN AKU HARUS KOMIT DENGAN PILIHANKU SAAT INI!

Aku mencoba mengerti seseorang namun rasa egoisku terkadang melupakan ego pasangan yang masih sangat baru kukenal. Bagaimana aku dapat mengenal dirinya jika komunikasi kami terbatas? Aku sangat ingin banyak berdiskusi. Membuka cakrawala pikiranku untuk mengenal dirinya lebih jauh. Namun padatnya aktifitasku terkadang membuat badan dan pikiranku tak konsen. Walau diri berada di sebelahnya, namun pikiranku tetap lari ke pekerjaan. INI SUNGGUH TIDAK BAIK, AKU HARUS BELAJAR MENEMPATKAN DIRI KAPAN BERSAMA KEKASIH, KAPAN KULIAH DAN KAPAN UNTUK PEKERJAANKU, "PROFESIONAL donk VI".

Dalam hidup, ada sedih dan senang. Akan tidak baik jika aku hanya mengharapkan kesenangan tanpa mau tahu apa rasa sedih itu. Menjalani kehidupan adalah diniatkan kepada Yang Kuasa, segalanya hanya untuk mendapat Ridho Illahi, iya .. Lillahi Ta'ala **hanya Untuk Allah Semata. Memulai aktifitas dengan membaca bismillah. adalah mengingatkanku bahwa hanya karena Allah aku akan bertindak dan melakukan sesuatu.
Satu pertanyaan, Jika beribadah sama kepada Tuhan dan hanya cara menjalani saja yang berbeda, membuatku berpikir mengapa begitu teduhnya saat aku tunduk dan menyentuhkan dahiku dan kedua telapak tangan serta lutut? meneteskan air mata setiap kali kulantunkan Allah Maha Besar. Menggigil ketakutan setiap kuucap istighfar mengingat aku terlalu banyak melakukan dosa hingga aku malu apakah Malaikat Ridwan akan membukakan pintu surga ketika aku mengetuknya? Wallahua'lam Bish Showab.

Ustad Abu Bakar Ba'asyir hendak datang ke Pontianak. Padahal sejalan-jalanan hanya sebuah firasat saja .. yah, Subhanallah. Semangat Ngruki masih ada di dalam diri walau jujur kuakui aku tak mampu menjaganya dan banyak berbuat maksiat beberapa waktu lalu. Hingga saat tengah malam aku malu mengadu padaNya. Aku siap menghadapi apa yang harus kuterima lantaran telah berbuat salah padaNya. Allah Maha Tahu dan aku sangat malu padaNya.

Masih banyak cita-cita yang harus aku kejar. Kuliah, karir dan kekasih. K3, hehehe, dapat istilah baru coy .... K3 -- **misuh: emangnya program kebersihan**
Sekarang tinggal memilih mana yang jadi skala prioritas, kuliah atau karir ataukah kekasih?

Aku sempat bertanya kepadaNya di tengah malam. Saat mata sulit terpejam, kusempatkan Freetalk denganNya. Aku ingin bertanya, apakah aku telah memilih yang tepat? Apakah Allah akan menjagaku membawa kekasih berjalan bersama menemuiNya? Jika Allah Meridhoi, aku berdoa agar cahaya itu masuk ke dalam dirinya dengan RidhoNya. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More