Rabu, 16 September 2015

Kabut Asap

Sejak kemarin, kabut asap semakin pekat. Usut diusut, lahan-lahan di dalam kota mulai dibakar dan terbakar. Debu-debu asap pun menempel di teras-teras rumah. Kesal? Pasti.

Mulai hari ini, siswa SMA ikut diliburkan. Kalau SD dan SMP sudah dari pekan sebelumnya. Nampaknya pemerintah sudah kesulitan memodifikasi cuaca. Pekatnya kabut asap telah mengganggu arus lalu lintas manusia dan juga lalu lintas barang. Bukan waktu tepat untuk bertransaksi online di masa-masa seperti ini. Yang kasihan lagi, para pedagang online di sini. Omzet mereka pasti turun. Barang sulit dikirim, karena kabut asap.

Pekatnya kabut asap tahun ini semakin parah karena adanya badai el nino. Sama seperti tahun 1997. Pada tanggal ini pun dulu siswa SMA libur sepekan.

Miris melihat teman yang sedang hamil. Kebayang bagaimana sesaknya nafas di masa seperti ini. Kalau lihat anak-anak, alhamdulillah mereka bisa ditinggal bersama nenek dan akinya. Tak perlu keluar-keluar untuk pergi ke tempat penitipan di masa kayak begini.

Ah, kabut asap selalu bikin cerita. Nampaknya tahun ini bikin semua orang menderita. Enggak ada berita gubernur memberi pernyataan, atau saya yang enggak pernah baca berita.

Sudahlah! Semoga kabut asap cepat berlalu.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More