Beberapa hari lalu saia terganggu oleh orang itu lagi. Keisengan dia pun saia jabanin dengan sebuah keisengan sampai saia menemukan celah untuk memukulnya.
Sabtu itu aku melihat ada kesempatan untuk iseng. Pada akhirnya saia mengungkapkan kenyataan yang akhirnya menyakitkan pihak lawan itu. Tak hanya dia saja yang kebakaran jenggot, bahkan keluarganya juga.
Walau setelah itu saia harus terima keadaan dia menghina saia sejadi-jadinya. Tapi bagi saia, penghinaan itu ada di jejaring sosial. Mungkin itu akan berlanjut namun kemudian saia memutuskan untuk meremove dua orang itu dan semua orang yang terkoneksi dengannya.
81 ID saya remove. Saia tahu, itu bukan cara menyelesaikan masalah. Paling tidak, saia tahu artinya kekuatan sebuah jejaring sosial.
Meremove satu dua orang itu, ternyata membuat saia lebih tenang. Biarkan saja mereka berkicau tentang kejelekan saia. Paling tidak itu semua terjadi di belakang saia. Selamat tinggal kota yang tak bersahabat ... itu adalah satu dari sekian banyak alasan saia tak mau kembali ke sana.
*Hanya sebuah curahan hati di saat yang tak pasti*
2 komentar:
waaa... ini yg soal kmaren itu ya mbak? yg seseorang dari masa lalu? yahh, walopun bukan solusi terbaik, meremove mereka mungkin bisa sedikit menenangkan. Social networking itu salah satunya buwat merekatkan silaturahim dengan orang2 yg jarang dijumpai di dunia nyata. tapi kalo cuman bawa masalakh kek gini, makasih dahh...
Remove aja, hohoho (devil)
@ILLa: Ho oh .. soal kemarin. Social networking itu mendekatkan yg jauh, dan menjauhkan yg dekat .. hehehe .. dah tenang La, drpada bawa masalah .. justru kebaikan saia disalahartikan ...
Posting Komentar