Apa yang akan dikatakan setiap orang ketika kita mendapat ujian dengan ditimpa berbagai dera masalah? Hanya saja ujian hati adalah terberat bagi diriku.
Saat ini, aku ingin membangun spirit tentang menjalani kehidupanku. Aku sendiri harus tahu bagaimana menata waktu yang beberapa kali dalam setahun ini sungguh kusia-siakan. Well, masih dalam refleksi satu tahun.
Saat menginjakkan kaki ke Pontianak aku sendiri tidak tahu akan bekerja sebagai apa. menjadi seorang pegawai negeri sempat terlintas di dalam benakku. Hanya saja, tiba-tiba keinginan menjadi jurnalis datang lagi. Aku sangat ingin bekerja sebagai seorang jurnalis namun bukanlah impian berada di koran kriminal yang baru saja berdiri selama dua tahun.
Mama dan ayah tidak tahu akan kemana hidupku dan aku sendiri tidak berani untuk menentukan langkahku selanjutnya. Lebih baik lagi aku menentukan hidupku sebagai seorang jomblo yang haus selalu dengan keingintahuan. Aku selalu membuang manfaat waktu untuk membaca. Kemarin dengan senang hati aku selalu membaca. Mungkin hari ini aku harus kembali menata hidup dengan selalu mengingatkanku bahwa membaca itu penting.
Menjadi orang yang selalu berkutat dengan buku membuatku seperti orang yang serius. Aku senang dengan style seperti itu, hanya saja beberapa orang menjadi kecewa karena sulit membuatku tertawa. Yakinlah, bahwa dengan menjadi diri sendiri kita akan sangat bahagia.
Apa yang harus aku lakukan lagi demi kebaikan hidupku? Ya, aku ingin kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT dimana telah kutinggalkan sangat jauh beberapa waktu. Aku merasa sangat kosong di dalam hati sekarang ini, makanya rasanya hidup tak menentu lantaran aku tidak punya pilihan hidup.
AKU MUNAFIK DAN FASIK
Ya ... inilah sebuah pengakuan. Aku sangat munafik dan fasik dengan mengabaikan pengetahuanku akan agama yang pernah kumiliki. Bahkan aku sendiri tidak mau lagi menyisakan waktu untuk tadabur ayat demi mengingatkan keberadaan Allah di hati.
Parah, aku jatuh cinta dengan orang yang selalu berkutat dengan dosa dan dosa. Bodoh sekali aku harus menaruh hati padanya. Sayangnya, setiap kali aku ingkari hatiku akan hal itu aku pun tak kuasa menolak dan membuang jauh rasa cinta itu. Justru, hal itulah yang membuatku jauh dari ALLAH SWT. Padahal, saat aku jatuh cinta pada Karan (aku pun berani menyebutkan namanya), aku semakin dekat kepadaNya dan bahkan di malam Lailatul Qadr aku sempat menjatuhkan air mataku karena aku merasa bersalah mencintai orang yang salah dalam agama.
Tapi, bagaimana dengan hari ini? Aku jatuh cinta pada seorang pemadat dan pemabuk bahkan penjudi. Bodoh sekali diriku mau menaruh hati pada orang seperti itu, bahkan beberapa detik lalu aku sempat menyumpahi dirinya kalau ia mati saja malam ini dan aku berdoa semoga aku tidak menyesal jika memang ia harus mati malam ini. Astaghfirullah Na'udzubillah min Dzalik!
KENANGAN BARLIAN SUDANA NASUTION
Aku sempat juga suka padanya. Itupun saat SD, saat aku mulai puber dan menyadari ada mahluk manis di dalam kelas VI B. Ya, almarhum Barlian yang sempat kembali membuatku jatuh hati pada reuni 2001. Namun, dialah pemadat, pemabuk dan penjudi yang senang dengan kehidupan malam. 25 Desember 2001 saja, aku sempat terpikir untuk menyerahkan diri padanya. Ooops Bodoh!! Namun imanku lebih kuat jika dibanding hari ini.
Aku jujur menyayangi Barley lantaran ia selalu curhat bagaimana ia berjuang menjalani rehabilitasi narkoba. Betapa aku marah saat melihatnya kembali menyentuh putaw dan nyimenk di Villa Cisarua ketika satu kg ganja dibawa oleh Slip ke acara Reuni. Syukur, saat itu ada Hamdi teman sekaligus abangku yang selalu menjadi teman sejak aku lahir ke dunia. Jadinya dia bisa menahan emosiku yang betul-betul ingin menghantam muka slip gara-gara bawa ganja di dalam mobil Barley sementara dia naik kereta bersama cowok-cowok lainnya.
Aku .. membuat keputusan mulai hari ini, bahkan ... Karan akan kubuang juga dari hatiku. (Itupun kalau aku mampu), tak mau lagi berpikir cinta yang selalu membuat langkahku seret.
PERNYATAAN DIRI
Saya seorang profesional ... bekerja sebagai jurnalis, aku harus ingat tentang Lois Lane, Bob Woodward Washington Post serta Kattie Graham, editor Washington Post. Mereka berani menjadi jurnalis yang handal dan diakui dunia. Tidak ada lagi yang dapat dikerjakan seorang novi kecuali berjuang menjadi seorang profesional sejati.
Menikah? Nanti saja. Sekolah saja dulu. Tapi tentang menikah, agak fleksibel sih. Kalau ada yang datang dan dia merupakan orang yang baik, shalat dan berdoa .. aku siap menikah!!!
PENGAKUAN LAGI
Kepada siapapun yang membaca blogku ini, aku mengosongkan hatiku untuk cinta manusia. AKu haus Cinta Allah, bukan cinta manusia. Pencinta sejati tidak pernah mengingkari, dan aku butuh cintaNya. sepenggal nasyid yang menjadi favoritku:
Tuhan Dulu pernah .. aku menagih simpati kepada manusia .. yang alpa jua buta ..lalu terhirislah, aku dirundung derita .. luka hati yang berdarah .. kini jadi kian parah.
Tuhan ... Dosaku menggunung tinggi , Tapi rahmatMu .. melangit luas .. harga .. selautan syukurku .. hanyalah setitik NikmatMu di bumi ....!!
0 komentar:
Posting Komentar