Rabu, 09 Desember 2009

Bijak Mengelola Keuangan [3]

Sebelumnya kita sudah membicarakan tentang apa yang dimaksud neraca, definisi Harta dan Utang, dan menggabungkan keduanya. Setelah itu, kita tetapkan tujuan keuangan dan juga sikap kita untuk mencapai tujuan itu. Lalu, apa langkah selanjutnya?

Saatnya Membuat Anggaran


Jika Anda sudah menetapkan tujuan, kini saatnya membuat anggaran. Mengapa kita perlu membuat anggaran? Pasalnya, sebesar apapun penghasilan seseorang, tidak menjamin kalau orang itu tidak kehabisan uang.

Pembayaran utang. Pembayaran cicilan utang harus diprioritaskan. Pastikan kita membayar utang tersebut.

Tabungan Rutin. Anda dan juga saya tidak selalu memiliki cukup dana untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang sudah kita terapkan. So, sebaiknya kita menyiapkan dulu dana tersebut agar bisa mencapainya. Sebenarnya kita bisa menghitung secara baik tanpa berkonsultasi dengan perencana keuangan, tapi jika Anda menyerah tidak juga mendapatkan solusi, silakan Anda mencari perencana keuangan.

Kalau saya? Hm, saya akan mencoba terlebih dahulu menghitung segala sesuatunya sendiri. Sebab, jumlah yang perlu ditabungkan tentu berbeda-beda, tergantung jumlah dana yang kita butuhkan.

Premi Asuransi. Wah, ini dia. Pengalaman saya, saya telat satu bulan. Denda? Enggak tahu. Saya hanya tahu setiap bulannya saya membayar sejumlah rupiah untuk premi Asuransi. Saya memprioritaskan ini sebagai kewajiban yang harus dibayar begitu saya menerima penghasilan.

Biaya Hidup. Apa saja yang melingkupi hal ini? Biaya yang harus kita keluarkan untuk tetap bisa hidup. Di antaranya, biaya makan, ongkos ke kantor, dan lain-lain. Buatlah tabel untuk mempermudah kita menghitung pengeluaran dan pemasukan uang setiap bulannya.

Kalau Pasak Lebih Besar daripada Tiang?

Nah, ini dia masalah pokoknya. Lebih sering kita menghadapi pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Lalu, bagaimana menyiasatinya?

Rencanakan tambah pemasukan. Wah, ini mungkin sulit bagi sebagian orang. Paling tidak, kita harus berusaha untuk menambah penghasilan demi memperbesar tiang daripada pasak. Jika masih defisit, lakukan langkah lain.

Kurangi pos pengeluaran. Paksalah diri kita sendiri untuk mengurangi pos pengeluaran, khususnya yang tidak termasuk ke dalam kewajiban. Hal ini demi mengurangi defisit dan jangan paksakan diri untuk terus lapar mata. Jika masih defisit, maka …

Secara bersamaan, lakukan rencana tambah pemasukan dan mengurangi pos pengeluaran. Atur komponen dan jumlah uang secara baik.

Ingat, kekurangan uang di tengah jalan, bisa disiasati atau dicegah dengan membuat anggaran sejak awal. (Disadur ulang dari buku: Mengelola Keuangan Keluarga. Safir Senduk, 2000)

3 komentar:

Cipu likes this post... :) Jadi, tabungannya udah banyak nih Nov??

Udah, tinggal nunggu kamu datang aja kok Beib :p

sayah termasup orang yg susakh nabung, makanya suka cekak di akhir bulan, hihihi...
makasi postingan ini mbak, mudah2an bisa lebih hemat deh. nabung wat masa depanG euy ^^

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More