Rabu, 09 Desember 2009

Bijak Mengelola Keuangan [1]

Anda masih single? Bukan berarti Anda bisa semena-mena membelanjakan uang Anda. Inflasi barang yang semakin tinggi membuat kita harus pandai-pandai mengatur keuangan sendiri. Keputusan untuk memiliki kartu kredit harus betul-betul dipikirkan. Termasuk mengelola keuangan untuk memiliki tabungan hari tua.

Saya juga memiliki masalah dengan pengelolaan keuangan pribadi. Saat kuliah, saya lebih teratur mengatur semuanya. Sejak bekerja, hilanglah semua perencanaan keuangan itu.

Sebenarnya, tidak hanya saya saja. Banyak orang yang memiliki masalah yang sama. Lalu, bagaimana menyikapinya? Mulailah sejak saat ini.

Bagaimana memulainya?

Saya bukanlah perencana keuangan dan bahkan saya bukanlah orang yang memiliki latar belakang ilmu ekonomi. Namun di sini kita bisa sama-sama memahami pengelolaan keuangan keluarga.

Anda dan saya bisa memulainya dengan menyusun sebuah neraca keuangan. Apa sih yang dimaksud dengan neraca?
Dalam dunia usaha, neraca adalah gambaran tentang apa saja dan seberapa besar jumlah Harta, Utang, dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. (Safir Senduk, 2000)

Sedangkan dalam keuangan keluarga, ataupun keuangan pribadi kita, neraca adalah gambaran tentang jumlah Harta dan jumlah Utang yang dimiliki oleh kita. Kurangkan Harta tersebut dengan Utang, maka hasilnya adalah Harta Bersih, atau disebut dengan Kekayaan Bersih (Net Worth).

Harta
Ini adalah segala hal yang saya dan Anda miliki pada saat ini, yang bisa diukur dengan uang. Tidak peduli itu milik Anda sendiri, atau Anda dapatkan dengan berutang pada orang lain. Contohnya: Uang tunai, tabungan di Bank, Deposito di Bank, Emas, Saham, Piutang kepada orang lain, Kendaraan, Rumah dan Tanah, dan lain-lain.

Utang
Apa saja yang disebut utang? Ini adalah macam-macam hal yang menjadi kewajiban kita untuk dibayarkan.
Contohnya, Saldo utang kartu kredit, Saldo utang kepada Bank (misal KPR, Asuransi, atau kendaraan), Saldo utang kepada orang lain, dan lain-lain.

Kekayaan Bersih
Dari kedua hal di atas lah, Anda dan saya bisa menghitung berapa besar kekayaan bersih kita. Kurangkan semua Harta dengan Utang, maka itulah jumlah Kekayaan Bersih kita. Bila hasilnya positif, yakni Harta kita lebih daripada Utang kita, maka ini berarti keuangan kita cukup sehat. Jika sebaliknya, inilah yang harus kita siasati agar bisa terlepas dari masalah utang dan kembali menyehatkan keuangan kita.

Menggabungkan ke dalam Neraca
Perhatikan pos-pos pengeluaran besar yang jumlahnya tetap. Jangan terpaku kepada pos-pos pengeluaran kecil dan cepat berubah.
Hal ini bisa diulangi setiap tahun atau bulannya. Ingat, fokus pada pos pos pengeluaran besar dan tetap jumlahnya. (bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More