Kamis, 31 Desember 2015

Jejak Akhir Tahun

Sewaktu belum bekerja. Rasanya banyak waktu untuk sekadar leha-leha. Tapi enggak boleh juga gue bandingkan. Lah wong gue pengangguran anaknya masih satu. Kalau kerja, anaknya tambah satu.

Alhamdulillah anak kedua anteng. Kalau yang pertama lagi ke Masjid sama papi nya seperti sekarang, gue punya waktu sekadar merebahkan badan dan meluruskan punggung. Sedapnya.. walau tidak lama.

Harapanku di hari terakhir tahun 2015, hanya ingin beristirahat sejenak. Meluruskan punggung yang sedari pagi dijejali beban tas dan juga banyak hal. Pulang ke rumah anak pertama merengek dan minta digendong. Gue kadang enggak sabar, teriak juga. Letih rasanya, tapi harus menggendong lagi. Itulah ibu. Makanya gue sewot kalau ada yang mendikotomikan ibu bekerja dan rumah tangga. Sama aja. Terutama, sama aja capeknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More