Jumat, 15 April 2005

DIALOG ANTAR HATI DENGAN TUHAN

aku melangkahkan kaki, namun banyak kutemui duri ... tidak hanya menusuk dalam telapak kaki ... tapi juga menusuk dalam hati.

Kadang aku terjatuh ... karena aku bodoh dan pura-pura tak melihat ... aku juga banyak di sakiti orang ... hanya karena aku melakukan kesalahan pada orang lain ... melontarkan komentar seakan ingin menenggalamkanku ke sungai dalam ... Tuhan, lebih dalam mana sungai penghinaan dengan sungai sebenarnya? lebih dalam sungai penghinaan kah atau sungai Kapuas? Aku memilih pulang ke seberang tuk melihat Kapuas ... mungkin akan kuukur dengan menenggelamkan diri ke sana ... Wahai Tuhan, jika kemudian Kau menarikku pulang ke dalam pelukanMu ... sampaikan salam pada orang itu bahwa aku minta maaf dan aku telah memaafkannya ketika ia merasa aku menyepelekan rekannya

Tuhan ... aku mendengar cerita, bahwa orang itu disepelekan kembali oleh bawahannya yang juga rekanku ... ah, Tuhan ... apakah itu yang Kau tunjukkan bahwa dalam sujudku memaafkan orang-orang disekitarku ... Kau berikan hikmah bahwa tak patut mengancam orang? Tuhan .. aku berlindung agar dijauhkan dari perlakuan tidak adil terhadap diri sendiri dan orang lain

Tuhan ... betapa indah sujud dihadapanMu ... memohon pertolonganMu ... memohon ampunanMu bagi diriku dan bagi orang-orang yang mendidikku ... sungguh indah dalam belaianMu ... dan aku ingin Engkau tetap memelukku erat dalam kehangatan cinta dan kasih sayangMu ... melindungiku dari godaan syetan dan mahluk ciptaanMu ... sungguh Tuhan, aku merasa aman ada di belaian cintaMu

Tuhan ... maafkan aku karena terlalu sering bersumpah serapah ... karena terlalu sering menghajar lawan dengan doa mentah ... namun, Tuhan ... dalam kepedihanku dan ketakutanku akan angkara murka manusia ... kutemui bahwa kuasaMu melebihi segalanya ... Kau balikkan fakta yang ada ... ketika aku melangkahi kewenangan seseorang yang harusnya kuhormati ... dan kembali diserang dengan nada ancaman bahwa sebaiknya tutup jalanku untuk tidak memberikanku kesempatan melangkah lagi ... dan Kau balas seketika dengan ia diremehkan kembali oleh seseorang dengan hal yang lebih ... Tuhan, aku ingin tertawa ... tapi, tidak! sebaiknya aku berdoa semoga segala kesalahannya Kau maafkan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More