Senin, 05 Agustus 2019

Bendera Lusuh di Tiang Halaman Kantor Pemerintahan

Patut dipertanyakan, seberapa paham kah seorang pejabat terhadap permasalahan Bela Negara? Seberapa dalam kah pemahaman seorang pejabat tentang Undang-Undang mengenai Lambang Negara dan Bendera?

Selasa, 08 Agustus 2017

Hari Pertama Abang Sekolah

Abang menginjak usia 4 tahun tepat di bulan Juli tahun 2017 ini. Saya sendiri tidak yakin apa dia sudah mengerti apa itu sekolah. Dua hari di sekolah, belum ada keinginan dia untuk unjuk diri. Saya agak ragu. Namun saya meyakini diri sendiri, bahwa Abang akan dapat memahami apa itu sekolah dan berteman.

Selasa, 22 Maret 2016

Need A Good Plan

It was my opportunity to visit the "Pos Layanan Perpustakaan" in Singkawang. The government of West Kalimantan leaved a thousand books in many places, such as in Tamca Kemala Cinta Bhayangkari and Security Border of Indonesian Army, also NGO.

In Singkawang, there are three points of Pos Layanan Perpustakaan (the library service post). Two post belong to Gemawan NGO for women groups and the other is Bhayangkari (The Unity of Police officers' wives).

They are so happy getting the books free and let the public read it. They serve public to read on location only and not allow the books to be borrowed for taking home.

"We keep them from broken or lost. So we let the public to read on location only," as the lead of Bhayangkari Sector of West Singkawang, mrs. Yusi Sunarno said, on Monday (21/3).

The pic: Tamca KCI Singkawang Barat.

Tamca KCI Singkawang Barat. (Nov)

Selasa, 02 Februari 2016

Gathering di Aula Kantor

Ustazah Fatma berkesempatan memberikan tausiyah di kantor Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Prov. Kalbar di Jalan Letjen Sutoyo No. 6 Pontianak. Acara yang baru terselenggara pada Kamis, 21 Januari 2016 di Aula lantai 3.

Apa yang dibahas? Tentang kematian, bahwa yang dibawa adalah amal soleh dan amal salah.

Kamis, 31 Desember 2015

Jejak Akhir Tahun

Sewaktu belum bekerja. Rasanya banyak waktu untuk sekadar leha-leha. Tapi enggak boleh juga gue bandingkan. Lah wong gue pengangguran anaknya masih satu. Kalau kerja, anaknya tambah satu.

Alhamdulillah anak kedua anteng. Kalau yang pertama lagi ke Masjid sama papi nya seperti sekarang, gue punya waktu sekadar merebahkan badan dan meluruskan punggung. Sedapnya.. walau tidak lama.

Harapanku di hari terakhir tahun 2015, hanya ingin beristirahat sejenak. Meluruskan punggung yang sedari pagi dijejali beban tas dan juga banyak hal. Pulang ke rumah anak pertama merengek dan minta digendong. Gue kadang enggak sabar, teriak juga. Letih rasanya, tapi harus menggendong lagi. Itulah ibu. Makanya gue sewot kalau ada yang mendikotomikan ibu bekerja dan rumah tangga. Sama aja. Terutama, sama aja capeknya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More